JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan kata sambutan pada puncak HUT Partai Golkar ke 58 tahun. Banyak pesan makna tersirat dalam isi Pidatonya diantaranya adalah agar Partai Golkar jangan sembrono memilih calon pemimpin negara.
Presiden Jokowi juga memaparkan suatu contoh dihadapan para kader Partai Golkar yaitu dalam pemilihan presiden dan wakil presiden seperti sebuah perusahaan airlines memilih pilot dan co-pilot yang baik dan bener.
Dan Presiden juga memaparkan bahwa ditahun depan akan menghadapi tantangan krisis ekonomi, sudah banyak negara yang masuk daftar antrian untuk Pinjaman IMF, dalam hal ini dibutuhkan pemimpin yang punya jam terbang tinggi. Di situ presiden menyinggung Airlangga bahwa punya kemampuan untuk melobi IMF agar Indonesia mendapatkan pinjaman utang untuk mengatasi krisis ekonomi di tahun depan.
Dari dua makna sebelumnya diatas, yaitu tentang jangan sembrono dan pilot-co pilot yang baik dan bener ini bisa diambil kesimpulan sela
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Memang Beda
|
1. Bahwa Partai Golkar tidak akan mencalonkan kadernya sendiri dalam kontes Pemilihan Presiden akan datang.
2. Bahwa calon Presiden dan Wakil Presiden nanti itu ditentukan oleh Presiden Jokowi sendiri, yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
3. Bahwa ucapan "Jangan Sembrono" ini juga merupakan suatu ancaman kecil Pada Partai Golkar maupun KIB supaya tidak neko-neko
4. Bahwa partai politik di dalam KIB itu sendiri juga sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk berhak penuh 100 persen memilih figur yang diinginkan oleh Presiden sendiri.
Yang menarik pada puncak acara HUT Partai Golkar itu sendiri adalah begitu kencangnya para kader teriak lantang menyebutkan Airlangga Presiden ketika Presiden Jokowi berpidato. Jika ditelaah berdasarkan analisa dasar Kajian Hukum Pembuktian Terbalik, apakah teriakan Airlangga Presiden ketika Presiden Jokowi Berpidato, itu adalah bentuk secara perlahan-lahan diam-diam dipertontonkan Airlangga dalam melawan/menikam Jokowi?
Mengingat antara Presiden Jokowi dan Airlangga sama-sama asal dari Jawa, yakni Jokowi dari solo, sedangkan airlangga dari asal Klaten yang sama-sama dari Jawa Tengah.
Mari kita lihat bersama, suprise apa saja yang akan ada ke depan esoknya.
Djafar Ruliansyah Lubis
Fungsionaris Partai Golkar