SURABAYA - Laporan terbaru Panel Lintas Pemerintah untuk Perubahan Iklim atau IPCC, pada akhir Februari lalu menyebutkan bahwa krisis iklim makin berbahaya.
“Laporan tersebut memaparkan akan makin banyak bencana iklim yang mengancam kehidupan seluruh penduduk bumi, ” ujar Muhammad Yusuf dari Climate Rangers (CR) Surabaya, Minggu (13/03/2022).
“Kita semua, termasuk sektor perbankan, berperan untuk segera menghentikan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), penyebab krisis iklim itu, ” lanjut Yusuf.
“BNI adalah salah satu bank negara yang masih mendanai energi kotor batu bara, penyebab krisis iklim, ” jelasnya.
Terkait dengan itulah pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Maret 2022, BNI harus mengambil kepemimpinan dengan cara menghentikan pendanaan ke proyek energi kotor batu bara tersebut.
Terkait dengan desakan itu arek-arek Surabaya yang tergabung dalam Climate Rangers (CR) Surabaya, menggelar aksi di kantor BNI Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, pada 13 Maret 2022, jam 15.00 WIB.
“Aksi setara dengan reaksi, ”tegasnya,
Pendanaan ke project kotor seperti coal business adalah salah satu aksi yg akan menimbulkan reaksi buruk terhadap iklim. BNI stop funding the coal business!
BNI, menurut Muhammad Yusuf, sudah seharusnya melek terhadap energi terbarukan yang sudah maju. “Sustainable Finance is the key to boost your banking business in the long term, ” pungkasnya. (***)